LAPORAN AKHIR (FIXED BIAS)




1. Jurnal
[Kembali]




2. Prinsip Kerja [Kembali]





       Rangkaian fixed bias adalah rangkaian yang menggunakan tegangan tetap untuk memberikan arus basis pada transistor, sehingga transistor dapat bekerja pada mode aktif. Rangkaian fixed bias terdiri dari dua resistor, RB dan RC, yang terhubung dengan sumber tegangan VCC. Resistor RB berfungsi untuk mengatur besar arus basis, sedangkan resistor RC berfungsi untuk mengatur besar arus kolektor. Kapasitor C1 dan C2 adalah kapasitor kopling yang berfungsi untuk mengisolasi tegangan DC dari transistor ke tingkat sebelum dan sesudahnya, namun tetap menyalurkan sinyal AC. Dari rangkaian fixed bias, dapat ditentukan nilai arus basis IB, arus kolektor IC, dan tegangan kolektor-emitter VCE dengan menggunakan rumus-rumus berikut:
  • IB=RBVCC−VBE​ 
  • IC=βIB 
  • VCE=VCC−ICRC
    Nilai IB, IC, dan VCE ini menunjukkan titik kerja transistor, yaitu kondisi arus dan tegangan transistor saat tidak ada sinyal masukan. Titik kerja transistor dapat digambarkan pada kurva karakteristik output CE, dengan menggunakan garis beban DC.
pada percobaan: Ketika Transistor aktif, maka tegangan VCC akan mengalirkan arus ke 2 cabang.                  Pertama arus mengalir ke RB, setelah ke RB dilanjutkan ke kaki base, dari kaki base arus dialirkan ke transistor lalu ke kaki emitter dan diakhiri di ground. Kedua, arus mengalir ke RC,biasanya setelah dari RC arus dialiri ke output yang terhubung dengan Fixed bias seperti Relay, lalu arus ke kaki colector lalu ke transistor, setelah dari kaki transistor arus dialiri ke kaki emitter dan dialiri ke ground.


3. Video Percobaan [Kembali]


4. Analisa [Kembali]
1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian fixed bias berdasarkan nilai parameter yang didapatkan ketika percobaan 
jawab:
Tegangan Input Vcc sebesar 12 V akan mengalir arus yang akan terbagi menjadi dua arah, yakni menuju RC sebesar 1k ohm dan RB sebesar 10k ohm yang akan menghasilkan Ib dan Ic , arus-arus tersebut nantinya akan mengalir masuk menuju transistor, ada juga yang masuk melalui kaki kolektor dan kaki base. Kedua arus yang masuk itu,akan keluar melalui kaki emitter dan masuk menuju ke ground. Arus yang mengalir melalui Kaki Base ke Kaki emitter akan menghasilkan tegangan VBE dan dapat diukur menggunakan Voltmeter, Arus yang mengalir dari Kaki kolektor ke kaki emitter dan akan mengahsilkan tegangan VCE. Arus yang melalui RB lalu masuk ke kaki base akan menghasilkan tegangan VRB dan arus yang mengalir ke RC lalu ke kaki kolektor akan menghasilkan tegangan VRC.

2. Tentukan titik kerja (Q Point) dari percobaan fixed bias, self bias, dan voltage divider bias (dalam bentuk grafik) 
jawab:

3. Nilai apakah yang mempengaruhi perubahan titik kerja (Q point) 
jawab:
  • Pada fixed bias, perubahan titik kerja biasanya dapat disebabkan oleh perubahan nilai β dari transistor, yang merupakan faktor internal yang tidak dapat dikontrol. Perubahan nilai β akan mempengaruhi nilai arus basis IB dan arus kolektor IC, yang akan menggeser titik kerja Q di sepanjang garis beban DC. Oleh karena itu, rangkaian fixed bias tidak stabil terhadap perubahan nilai β. Untuk meningkatkan stabilitas, biasanya digunakan rangkaian bias pembagi tegangan, yang membuat arus basis IB menjadi kecil dibandingkan dengan arus yang melalui resistansi pada sisi base. 
  • Nilai Resistor Kolektor (RC): Nilai resistor kolektor (RC) juga dapat memengaruhi arus kolektor (Ic) dan tegangan kolektor-emiter (Vce). Semakin besar RC,maka semakin kecil Ic, dan Vce cenderung meningkat. Perubahan RC dapat memengaruhi Q Point. 
  • Nilai Tegangan Sumber (Vcc): Perubahan nilai tegangan sumber (Vcc) akan memengaruhi batas atas tegangan kolektor-emiter (Vce) saat transistor beroperasi. Semakin besar Vcc, semakin besar Vce potensial yang tersedia. Ini dapat memengaruhi posisi Q Point. 
  • Nilai-nilai Parameter Transistor: Karakteristik transistor, seperti hfe (gain arus), Vbe (tegangan basis-emiter), dan Vce (tegangan kolektor-emiter), dapat berbeda antara transistor yang berbeda. Penggunaan transistor dengan parameter yang berbeda akan memengaruhi Q Point. 
  • Perubahan Temperatur: Suhu lingkungan dapat memengaruhi karakteristik transistor. Pada umumnya, peningkatan suhu akan mengurangi hfe dan Vbe, yang akan memindahkan Q Point. 
  • Toleransi Komponen: Nilai resistor yang sebenarnya mungkin memiliki toleransi tertentu. Ketidaksempurnaan dalam nilai-nilai ini juga dapat memengaruhi Q Point.

5. Video Penjelasan [Kembali]



6. Link Download
Download Video Percobaan di sini
Download Video Penjelasan di sini









Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODUL 1 (DIODA)

MODUL 3

MODUL 2